Tuesday, July 3, 2012

Historie de Ma Vie (ii)

Ibu, malaikat nyata yang selalu menguatkan mimpi, harapan, dan pribadi saya sebagai persona. Sifat beliau adalah oposit dari sifat ayah.
Ibu periang sekali, rajin tertawa membuatnya nampak muda. Lalu, pengertian, cerewet, sederhanya beliau adalah modis di mata saya.
Namun terkadang beliau sering melemparkan sindiran ketika saya malas, bandel, atau apalah yang dimata beliau kurang baik.
Dara yang jelita ini lahir di Bandung 18 November. Nyonya di rumah ini lahir dari kakek yang seorang petualang, pemancing ikan ulung dari sunda,
dan dari nenek, seorang atlet, juga aktivis pro-wanita. Di dalam darah nenek terdapat gen sunda kental dari buyut medio lalu.
Penuh syukur karena tahu di nadi ini mengalir darah Sunda.
Ya, hipotesisnya menyimpulkan "terdapat pengaruh jawa(30%)-padang(20%)-sunda(50%) di raga penulis."

Kakek merupakan sosok idola saya semasa kecil. Saya kerap lari-larian di halaman rumah kakek semasa kecil.
Saya lincah sekali, tak jarang kakek memarahi saya dengan menakut-nakuti 'a la sepuh' agar saya takut dan berhenti panas-panasan (pantes item *tapi manis ah :p*).
Kakek raja mancing, saya senang waktu kecil seringkali diajak beliau mencari tempat mancing di berbagai penjuru Jawa.
Mengasyikan menangkap ikan. Apalagi memainkannya di 'jolang' setelah berhasil menangkap.
Koleksi alat mancing di kamar beliau sangat lengkap. Dari alat yang paling kuno hanya kayu dan kail sampai yang roller modern ada.
Favorit saya adalah yang berwarna hijau. Tak usah ditanya kenapa lagi, karena saya memang pecinta warna hijau. Sangat.

Saya tidak tahu sejarah cinta beliau dan nenek sehingga bisa bertemu, jadi mari kita langsung bercerita singkat tentang nenek.
Nenek merupakan multi-talenta, pecinta anak-anak (tak pernah ragu mengatakannya). Nenek seorang atlet pingpong, atletik, terkadang berkecimpung dalam kesenian kontemporer.
Beliau lincah sekali. Itu menurun pada saya. Efeknya yang sering berolahraga membuat beliau sampai saat ini masih terlihat sehat sekali meski usianya makin menua.
Nenek wanita yang sangat aktif dalam organisasi. Organisasi apapun itu mungkin akan tertera sangat lengkap jika dibuat curiculum vitae-nya.
Beliau sangat pro dalam pemberlakuan hak asasi wanita. Sangat emansipatif. Itu yang membuat saya tidak berani kasar terhadap wanita.
Wanita sama, bahkan mereka hebat, sehingga ber-inisiatif dan merasa perlu melakukan usaha pembelaan khusus agar diakui sekitar.
Kalau be rude terhadap hawa sama saja seperti saya menginjak karya nenek jika dianalogikan. Hidup mungkin pendek, tapi karya..itu panjang usianya.
Sampai saat ini nenek sangat diakui dan mendapat respek di mata warga.
Maka itu, keluarga kami sangat disorot di daerah ini karena keluarga ibu sangat memiliki esensi 'artis' daerah.
Anak-anak nenek cantik-cantik dan membanggakan, kadang kami dinilai keluarga paling kaya di rayon ini karena semua kelihatan sejahtera.
Jadi kalau keluarga saya nakal sedikit saja pasti jadi bahan gosip tetangga. Pun mengingat ayah melengkapi kesempurnaan keluarga dan menjabat sebagai juru bicara pak RW.
Malu saya kalau ketahuan nakal, pasti keluarga kena damprat dan panas kuping. Jengah bukan?

Well, nenek hobi sekali berekreasi ke alam jika waktu senggang. Saya dan saudara2 saya kerap dibawa mengelilingi pegunungan, tempat rekreasi, berenang di alam bebas, dan lain-lain.
Sensasi tersendiri untuk selalu membumi dan melakukan resistensi anti kesenjangan dibalik tingginya ekspektasi dan respek sekitar terhadap keluarga kami.
Ada cerita menarik, pernah saya berempat berpetualang ke suatu gunung (saya lupa namanya).
Nenek, putri (anak ua alis), dani (anak ua alit), dan saya (anak bu lina *a nya dibelakang*). Kami bertiga bocah kecil yang haus misteri.
Kami saat itu berusia dibawah 10 tahun, tapi kami 'begag' sudah penasaran hal-hal yang berbau mistis dan sering bercerita jika mengalaminya.
Akhirnya nenek mengajak kami. dan...































Bersambung... (ngantuuuuuk~ lain hari lagi ya! hehe)

 

Oya.. tepat tanggal ini, 4 Juli, yang mana diperingati juga sebagai 'Independence Day' nya USA (United States of A(wkward)merican) adik saya bernama Aditya Rasyad (Ieo) lahir. Tahun ini ieo genap 8 tahun. Ia sudah lumayan fasih bermain gitar loh, karena tiap malam sering main ke 'sarang tongeret' saya. Apalagi menyoal internet dia kebilang udah master diantara kalangan anak seusianya. Jago banget. Ya..Segala harapan terbaik, dan 'kemerdekaan yang lebih merdeka dari USA' semoga menyertainya di tahun ini.

Amin.

Ini kado sederhana dari mas oky. Semoga seiring bertambahnya usia kamu mengerti dan membaca blog ini, jagoanku...

No comments:

Post a Comment